MEDAN, Edeu.com | KPU Sumut Dorong Peran Perempuan dalam Pilkada Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara menggelar sosialisasi bertajuk “Peran Perempuan dalam Pilkada Serentak 2024” pada Selasa (12/11/2024) di Hotel JW Marriot, Medan. Acara ini dihadiri ratusan peserta yang berasal dari berbagai organisasi perempuan di Sumatera Utara. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih perempuan menjelang Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.
Anggota KPU Sumut Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas), Sitori Mendrofa, membuka acara tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, Sitori menekankan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif dan berkualitas.
“Kami berharap partisipasi pemilih perempuan semakin meningkat dalam Pilkada mendatang. Tidak hanya sekadar menggunakan hak pilih, tetapi juga menjadi agen informasi untuk menyebarluaskan edukasi pemilu di masyarakat,” ujar Sitori.
Kepala Bagian Hukum dan SDM KPU Sumut
Ia juga mengapresiasi kehadiran perwakilan organisasi perempuan yang menjadi bagian dari upaya bersama untuk menyukseskan pesta demokrasi. Dalam acara tersebut, Sitori didampingi oleh Nina Purnama Pasaribu, Kepala Bagian Hukum dan SDM KPU Sumut, yang turut mendukung kampanye partisipasi perempuan.
Sosialisasi ini menghadirkan peserta dari berbagai organisasi perempuan, di antaranya Kohati Sumut, PW Aisyiyah Sumut, Persekutuan Wanita Gereja HKBP Distrik X Medan Aceh, hingga komunitas Tionghoa. Keberagaman ini mencerminkan luasnya cakupan target sosialisasi yang ingin diraih oleh KPU Sumut.
Menurut Sitori, perempuan memiliki potensi besar sebagai penggerak sosial dan perubahan. Dengan jumlah pemilih perempuan yang signifikan, partisipasi aktif mereka dapat menjadi kunci keberhasilan Pilkada Serentak 2024. “Jika perempuan bergerak, masyarakat akan lebih sadar dan teredukasi tentang pentingnya pemilu,” tambahnya.
Nina Purnama Pasaribu, dalam sesi diskusi, menjelaskan bahwa KPU telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengakomodasi kebutuhan pemilih perempuan. Salah satunya adalah memastikan fasilitas yang ramah perempuan di tempat pemungutan suara (TPS). “Kami ingin memastikan bahwa TPS menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi seluruh pemilih, termasuk perempuan,” jelas Nina.
Dalam sesi interaktif, para peserta diajak untuk berbagi pandangan dan pengalaman terkait partisipasi perempuan dalam pemilu sebelumnya. Banyak dari mereka mengungkapkan perlunya peningkatan edukasi politik yang menjangkau perempuan di pedesaan dan komunitas terpencil.
Persekutuan Wanita Gereja HKBP Distrik X
Salah satu peserta, Erni Silaban dari Persekutuan Wanita Gereja HKBP Distrik X, menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan perempuan. “Kami berharap ada lebih banyak kegiatan seperti ini untuk menjangkau perempuan dari berbagai lapisan masyarakat,” ujar Erni.
Sosialisasi ini tidak hanya membahas pentingnya hak pilih, tetapi juga mendorong perempuan untuk berperan aktif dalam proses pemilu, seperti menjadi saksi di TPS atau relawan pemilu. KPU berharap perempuan tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga turut mengawasi jalannya proses demokrasi.
Acara ini diselingi dengan simulasi pencoblosan di TPS untuk memberikan gambaran langsung tentang tata cara memilih yang benar. Simulasi ini diharapkan mampu mengurangi tingkat suara tidak sah, yang seringkali disebabkan oleh ketidaktahuan pemilih.
KPU Sumut juga mengingatkan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendidik keluarga dan komunitas tentang pentingnya pemilu. “Sebagai ibu, istri, atau saudara, perempuan bisa menjadi jembatan informasi bagi keluarga untuk memahami pentingnya menggunakan hak pilih,” ujar Sitori.
Di akhir acara, Sitori mengimbau peserta untuk menyebarkan informasi yang telah mereka terima kepada masyarakat di lingkungan masing-masing. “Jadilah agen perubahan dan edukasi di lingkungan Anda,” pesan Sitori.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan KPU Sumut untuk memastikan pemilu yang inklusif dan partisipatif. Dengan melibatkan perempuan secara aktif, diharapkan Pilkada Serentak 2024 menjadi momentum demokrasi yang lebih baik di Sumatera Utara.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama yang menggambarkan semangat keberagaman dan kebersamaan. Semua pihak berharap inisiatif seperti ini akan terus dilakukan untuk memperkuat partisipasi perempuan dalam demokrasi di masa depan.